Rabu, 04 Mei 2011

BUDIDAYA TANAMAN KOPI


I. PENDAHULUAN
Tanaman Kopi merupakan tanaman yang sangat familiar di lahan pekarangan penduduk pedesaan di Indonesia. Jika potensi dahsyat ini bisa kita manfaatkan tidaklah sulit untuk menjadikan komoditi ini menjadi andalan di sektor perkebunan. Hanya butuh sedikit sentuhan teknis budidaya yang
tepat, niscaya harapan kita optimis menjadi kenyataan.

PT. Natural Nusantara berusaha mewujudkan harapan bersama tersebut dengan paket panduan teknis dan produk tanpa melupakan Aspek K-3 yaitu kuantitas, kualitas dan kelestarian yang kini menjadi salah satu syarat persaingan di era globalisasi.

II. PERSIAPAN LAHAN
- Untuk tanah pegunungan/miring buat teras.
- Kurangi/tambah pohon pelindung yang cepat tumbuh kira-kira 1:4 hingga 1: 8 dari jumlah tanaman kopi.
- Siapkan pupuk kandang matang sebanyak 25-50 kg, sebarkan Natural GLIO, diamkan satu minggu dan buat lobang tanam 60 x 60, atau 75 x 75 cm dengan jarak tanam 2,5x2,5 hingga 2,75 x 2,75 m minimal 2 bulan sebelum tanam

III. PEMBIBITAN
- Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya biasanya dari penangkar benih terpercaya.
- Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan pasir sekitar 5 cm.
- Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap jika bibit telah tumbuh
- Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah
- Bibit akan berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan pemindahan ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit 2 -3 bulan sejak awal pembibitan
- Tambahkan pupuk NPK sebagai pupuk dasar (lihat tabel) hingga umur 12 bulan
- Siramkan SUPERNASA dosis 1 sendok makan per 10 liter air, ambil 250 ml per pohon dari larutan tersebut
- Setelah bibit umur 4 bulan semprotkan 2 tutup POC NASA per tangki sebulan sekali hingga umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam

Tabel Dosis Pupuk Untuk Bibit Kopi
Umur (bln)
gr/m2
Urea
SP-36
KCl
3
10
5
5
5
20
10
10
7
30
15
15
9
40
20
20
12
50
25
25

Catatan : Jenis dan dosis pupuk bisa sesuai dengan anjuran dinas pertanian setempat. Perhatikan kelembapan tanah agar bibit tidak terkena serangan karat daun.

IV. PENANAMAN
- Masukkan pupuk kandang dengan campuran tanah bagian atas saat penanaman bibit.
- Usahakan saat tanam sudah memasuki musim hujan.
- Lakukan penyiraman tanah setelah tanam
- Hindarkan resiko kematian tanaman baru dari gangguan ternak.

V. PENYULAMAN
- Lakukan penyulaman segera jika tanaman mati atau gejala pertumbuhannya tidak normal.
- Penyulaman dilakukan awal musim hujan

VI. PENYIRAMAN
Lakukan penyiraman jika tanah kering atau musim kemarau

VII. PEMUPUKAN
- Pemupukan NPK diberikan dua kali setahun, yaitu awal dan akhir musim hujan.
- Setelah pemupukan sebaiknya disiram.

Jenis dan Dosis Pupuk Makro sesuai table.
Tahun
gr/pohon/tahun
Urea
SP-36
KCl
1
2 x 25
2 x 25
2 x 20
2
2 x 50
2 x 50
2 x 40
3
2 x 75
2 x 70
2 x 40
4
2 x 100
2 x 90
2 x 40
5 - 10
2 x 150
2 x 130
2 x 60
> 10
2 x 200
2 x 175
2 x 80

Catatan : Jenis dan Dosis pupuk sesuai dengan jenis tanah atau rekomendasi dinas pertaniam setempat

Cara pemupukan dibuat lubang kecil mengelilingi tanaman sejauh ¾ lebar tajuk, pupuk dimasukan dan ditutup tanah.
Akan lebih baik ditambah pupuk organik SUPERNASA dosis 1 botol untuk ± 200 tanaman . 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon atau siram atau kocorkan SUPERNASA 1 sendok makan per 10 liter air setiap 3-6 bulan sekali.
Semprotkan POC NASA 3-4 tutup + HORMONIK 1-2 tutup per tangki setiap 1 bulan sekali

VIII. PEMANGKASAN
Lakukan pemangkasan rutin setelah berakhirnya masa panen (pangkas berat) untuk mengatur bentuk pertumbuhan, mengurangi cabang tunas air (wiwilan), mengurangi penguapan dan bertujuan agar terbentuk bunga, serta perbaikan bagian tanaman yang rusak.
Pemangkasan pada awal atau akhir musim hujan setelah pemupukan

IX. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

A. H A M A
1. Bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei) serangan di penyimpanan buah maupun saat masih di kebun . Pencegahan dengan PESTONA atau BVR secara bergantian
2. Penggerek cabang coklat dan hitam (Cylobarus morigerus dan Compactus ) menyerang ranting dan cabang. Pencegahan dengan PESTONA.
3. Kutu dompolan (Pseudococcus citri) menyerang kuncup bunga, buah muda, ranting dan daun muda, pencegahan gunakan PESTONA, BVR atau PENTANA.+ AERO 810 secara bergantian

B. PENYAKIT
1. Penyakit karat daun disebabkan oleh Hemileia vastatrix , preventif semprotkan Natural GLIO
2. Penyakit Jamur Upas disebabkan oleh Corticium salmonicolor : Kurangi kelembaban , kerok dan preventif oleskan batang/ranting dengan Natural GLIO + POC NASA
3. Penyakit akar hitam penyebab Rosellina bunodes dan R. arcuata. Ditandai dengan daun kuning, layu, menggantung dan gugur. preventif dengan Natural GLIO
4. Penyakit akar coklat penyebabnya : Fomes lamaoensis atau Phellinus lamaoensis preventif dengan Natural GLIO
5. Penyakit bercak coklat pada daun oleh Cercospora cafeicola Berk et Cooke pencegahan dengan Natural GLIO
6. Penyakit mati ujung pada ranting.Penyebabnya Rhizoctonia .Preventif gunakan Natural GLIO.

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

X. P A N E N
Kopi akan berproduksi mulai umur 2,5 tahun jika dirawat dengan baik dan buah telah menunjukkan warna merah yang meliputi sebagian besar tanaman, dan dilakukan bertahap sesuai dengan masa kemasakan buah.http://www.google.co.id/imglanding?q=budidaya+tanaman+kopi&um=1&hl=id&client=firefox-a&sa=N&rls=org.mozilla:en-US:official&tbm=isch&tbnid=45C1RutY1QpphM:&imgrefurl=http://blogs.unpad.ac.id/mayangsulistyowati/2010/06/13/budidaya-tanaman-kopi/&imgurl=http://blogs.unpad.ac.id/mayangsulistyowati/files/2010/05/tanaman-kopi1.jpg&w=850&h=751&ei=4zLCTYLFGsfrrQeymMjmAw&zoom=1&iact=rc&page=1&tbnh=136&tbnw=173&start=0&ndsp=6&ved=1t:429,r:0,s:0&biw=800&bih=410

Jumat, 11 Maret 2011

Bunga Anggrek | Klasifikasi dan Budidaya Anggrek


By Ibujempol
Photo Anggrek Cattleya
Photo Anggrek Cattleya
Bunga Anggrek - tanaman anggrek / orchid / bunga orkid bahasanku ini  meliputi jenis jenis klasifikasi anggrek, budidaya anggrek (menanam dan merawat anggrek), disertai dengan beberapa gambar / photo bunga anggrek baik itu anggrek Dendrobium, Anggrek Bulan / Phalaenopsis, anggrek Vanda, Oncidium, Cymbidium, Cattleya,  dll

Klasifikasi Anggrek, Jenis-Jenis Bunga Anggrek

Kita bisa mengklasifikasikan anggrek berdasar beberapa kriteria berbeda sbb :
1. Berdasar tempat tumbuh terbagi menjadi :
* Anggrek Epifit, hidup menumpang pada batang / cabang tanaman lain.  contoh : Phalaenopsis sp (anggrek bulan), Dendrobium sp dan Cattleya sp
* Anggrek Terestial atau anggrek tanah – tumbuh di tanah, contoh : Renanthera,Aerides,Rynchostylis, Vanda sp dan Arachnis Sp (Anggrek Kalajengking / Ketonggeng atau anggrek laba laba)
* Anggrek Litofit – tumbuh di batu2an, contoh : Cytopdium, Paphiopedilum
* Anggrek Saprofit – tumbuh di humus atau kompos, contoh : Calanthe, Goodyera sp.
Photo Anggrek Renanthera-monochica
Photo AnggrekRenanthera-monochica
2. Bila dilihat dari tempat keluarnya bunga :
* Anggrek krante - tangkai bunga muncul dari ujung batang, contoh : Arundia, Epidendrum
* Anggrek pleurante  – tangkai bunga muncul dari samping batang, contoh : Arachnis, Vanda, Dendrobium

3. Berdasar pertumbuhan batang, anggrek dibagi :
* Monopodial – batang tumbuh terus ke atas dan tidak terbatas, contoh ; Arachnis,Renanthera, Vanda, Rynchostylis, Aerides
* Simpodial – pertubuhan ujung batang terbatas pada ukuran tertentu, contoh : Cattleya, Oncidium, Cymbidium, Dendrobium
Photo Anggrek Kalajengking - arachnis-sp